Skip to main content

WINDU ADI, WINDU KUNTARA, WINDU SENGARA, WINDU SANCAYA, TAHUN JAWA


Windu adalah pengelompokan tahun jawa yang terdiri dari delapan tahun. Menurut penanggalan Jawa yang di rombak dan disempurnakan oleh Sultan Agung, raja kesultanan Mataram, di mana perubahan ini terjadi pada tanggal 8 Juli 1633 M, atau bertepatan pada 1555 tahun saka, dan tahun 1043 H, satu windu terdiri dari delapan tahun Jawa dengan nama tahun yang dimulai dari tahun Alif, Ha’, Jim Awal, Za’, Dal, Ba’, Wawu, dan Jim Akhir.

Di tahun yang sama, Sultan Agung juga membagi selang waktu dalam satu tahun dibagi menjadi dua belas bulan yang diselaraskan dengan bulan dalam tahun hijriyah, jika dibandingkan, antara tahun masehi dan tahun jawa, lamanya waktu satu tahun pada tahun Jawa lebih sedikit atau lebih pendek dari tahun masehi, ada perbedaan waktu antara 9 atau 10 hari dalam tiap tahunnya, jika berselang tiga tahun ada perbedaan sekitar satu bulan dan setiap 36 tahun akan ada penambahan satu tahun dalam tahun jawa jika di bandingkan dengan tahun masehi atau dengan kata lain setiap 36 tahun ada perbedaan waktu satu tahun.

Dalam kalender Jawa, satu windu memiliki satu siklus yang berlangsung selama delapan tahun yang dimulai dari tahun Alif dan berakhir dengan tahun Jim Akhir, dan beralih ke windu berikutnya yang juga dimulai dari tahun Alif dan berakhir dengan tahun Jim Akhir juga, begitu juga seterusnya.
Macam-macam Windu Jawa
Tabel daftar windu Sangara ditahun Masehi


Setiap tahun Jawa, menggunakan 1 Muharram atau 1 suro sebagai awal permulaan tahun, dan tiap tahun jawa memiliki ciri-ciri yang di gunakan untuk mengetahui nama tahunnya yang berdasar pada hari dan pasaran, misalnya jika 1 Muharram atau 1 Suro bertepatan pada hari Selasa Pon, dari hari dan pasaran tersebut dapat diketahui bahwa tahun tersebut memasuki tahun Alif di tahun Jawa. Biasanya 1 Muharram atau 1 Suro dan tanggal 12 Robiul Awwal atau 12 Maulid memiliki hari dan pasaran yang sama, 1 Syawal hari sama beda pasaran, dan Idul Adha mundur dua hari. Lihat daftar berikut:



Tahun Alif




  • 1 Muharram / 1 Suro bertepatan pada hari Selasa Pon
  • 12 Maulid / Robiul Awwal bertepatan pada hari Selasa Pon
  • 1 Syawal / Idul Fitrih bertepatan pada hari Selasa wage
  • 10 Dzul hijjah / Idul Adha bertepatan pada hari Minggu Pahing


Tahun Ha’



  • 1 Muharram / 1 Suro bertepatan pada hari Sabtu Pahing
  • 12 Maulid / Robiul Awwal bertepatan pada hari Sabtu Pahing
  • 1 Syawal / Idul Fitrih bertepatan pada hari Sabtu Pon
  • 10 Dzul hijjah / Idul Adha bertepatan pada hari Kamis Legi



Tahun Jim Awal


  • 1 Muharram / 1 Suro bertepatan pada hari kamis Pahing
  • 12 Maulid / Robiul Awwal bertepatan pada hari Kamis Pahing
  • 1 Syawal / Idul Fitrih bertepatan pada hari Kamis Pon
  • 10 Dzul hijjah / Idul Adha bertepatan pada hari Selasa Legi


Tahun Za’


  • 1 Muharram / 1 Suro bertepatan pada hari Senin Legi
  • 12 Maulid / Robiul Awwal bertepatan pada hari Senin Legi
  • 1 Syawal / Idul Fitrih bertepatan pada hari Senin Pahing
  • 10 Dzul hijjah / Idul Adha bertepatan pada hari Sabtu Kliwon


Tahun Dal


  • 1 Muharram / 1 Suro bertepatan pada hari Jum’at Kliwon
  • 12 Maulid / Robiul Awwal bertepatan pada hari Jum’at Kliwon
  • 1 Syawal / Idul Fitrih bertepatan pada hari Jum’at Legi
  • 10 Dzul hijjah / Idul Adha bertepatan pada hari Rabu Wage


Tahun Ba’


  • 1 Muharram / 1 Suro bertepatan pada hari Rabu Kliwon
  • 12 Maulid / Robiul Awwal bertepatan pada hari Rabu Kliwon
  • 1 Syawal / Idul Fitrih bertepatan pada hari Rabu Legi
  • 10 Dzul hijjah / Idul Adha bertepatan pada hari Senin Wage


Tahun Wawu


  • 1 Muharram / 1 Suro bertepatan pada hari Minggu Wage
  • 12 Maulid / Robiul Awwal bertepatan pada hari Minggu Wage
  • 1 Syawal / Idul Fitrih bertepatan pada hari Minggu Kliwon
  • 10 Dzul hijjah / Idul Adha bertepatan pada hari Jum’at pon


Tahun Jim Akhir


  • 1 Muharram / 1 Suro bertepatan pada hari Kamis Pon
  • 12 Maulid / Robiul Awwal bertepatan pada hari Kamis Pon
  • 1 Syawal / Idul Fitrih bertepatan pada hari Kamis wage
  • 10 Dzul hijjah / Idul Adha bertepatan pada hari Selasa Pahi


Jika melihat ciri-ciri diatas, berarti saat ini masih memasuki tahun Jim Awal, karena kalau kita melihat kalender jawa tanggal 3 Oktober 2016, tahun baru Islam 1 Muharram/1 Suro 1438 H, bertepatan pada hari Senin Legi yakni memasuki tahun Za’/Je’. Satu tahun sebelum tahun Za’/je adalah tahun Jim Awal yang akan berahir pada tanggal 2 Oktober 2016.
Kembali lagi ke Windu, total siklus windu berlangsung selama 32 tahun, dimana angka 32 ini adalah hasil kali dari delapan tahun jawa dengan siklus empat windu yang terdiri dari Windu Adi, Windu Kuntara, Windu Sengara, dan Windu Sancaya.
Jadi ada perulangan Windu setiap 8x4 tahun atau setiap 32 tahun sekali, setelah satu siklus selama 32 tahun terselesaikan, maka kalender Jawa berulang lagi dari awal yaitu windu Adi dan tahun Alif lagi, jika siklus kedua telah berahir, berarti sudah berjalan selama 64 tahun, dan jika siklus ketiga selesai, berarti sudah berjalan selama 96 tahun, begitu seterusnya.

Kalau kita membuat sebuah table menggunakan tahun masehi, maka urutannya akan seperti ini, tetapi hasil table ini tidaklah mutlak kebenarannya karena seperti yang sudah dibahas diatas, setiap 36 tahun M, akan ada penambahan waktu selama kira-kira satu tahun pada bulan hijriyah dan tahun Jawa.

Windu Adi


Alif 1901 1933 1965 1997 2029 2061
Ha' 1902 1934 1966 1998 2030 2062
Jimawal 1903 1935 1967 1999 2031 2063
Za' 1904 1936 1968 2000 2032 2064
Dal 1905 1937 1969 2001 2033 2065
Ba' 1906 1938 1970 2002 2034 2066
Wawu 1907 1939 1971 2003 2035 2067
Jimahir 1908 1940 1972 2004 2036 2068

Windu Kuntara


Alif 1909 1941 1973 2005 2037 2069
Ha' 1910 1942 1974 2006 2038 2070
Jimawal 1911 1943 1975 2007 2039 2071
Za' 1912 1944 1976 2008 2040 2072
Dal 1913 1945 1977 2009 2041 2073
Ba' 1914 1946 1978 2010 2042 2074
Wawu 1915 1947 1979 2011 2043 2075
Jimahir 1916 1948 1980 2012 2044 2076

Windu Sangara


Alif 1917 1949 1981 2013 2045 2077
Ha' 1918 1950 1982 2014 2046 2078
Jimawal 1919 1951 1983 2015 2047 2079
Za' 1920 1952 1984 2016 2048 2080
Dal 1921 1953 1985 2017 2049 2081
Ba' 1922 1954 1986 2018 2050 2082
Wawu 1923 1955 1987 2019 2051 2083
Jimahir 1924 1956 1988 2020 2052 2084

Windu Sancaya


Alif 1925 1957 1989 2021 2053 2085
Ha' 1926 1958 1990 2022 2054 2086
Jimawal 1927 1959 1991 2023 2055 2087
Za' 1928 1960 1992 2024 2056 2088
Dal 1929 1961 1993 2025 2057 2089
Ba' 1930 1962 1994 2026 2058 2090
Wawu 1931 1963 1995 2027 2059 2091
Jimahir 1932 1964 1996 2028 2060 2092

Table awal permulaan tahun Jawa dalam bulan Muharram di tahun Masehi.

Dari table diatas, dapat diketahui bahwa di tahun 2016 ini berada pada windu Sengara, yang di mulai dari tahun Alif 2013 antara bulan Oktober - November yang lalu dan akan berakhir pada tahun Jim Akhir yang di mulai kira-kira bulan Agustus 2020 dan berakhir kira-kira Agustus 2021, dan satu hari berikutnya akan memasuki windu Sancaya di tahun Alif di 2021 dan akan berakhir pada tahun Jim akhir yang di mulai antara bulan Mei - Juni 2028 dan akan berakhir pada bulan Mei-Juni 2029, dan selesailah satu siklus windu selama 32 tahun yang dimulai dari tahun alif di tahun 1997 lalu dan berakhir di tahun 2029. Dan di tahun 2029 permulaan satu siklus lagi di mulai yang di awali dari tahun Alif lagi dan Windu Adi lagi.
lihat juga table berikut, table tahun Jawa dalam tahun Hijriyah.

Windu Adi


Alif 1323 1355 1387 1419 1451
Ha' 1324 1356 1388 1420 1452

Jimawal 1325 1357 1390 1421 1453
Za' 1326 1358 1391 1422 1454

Dal 1327 1359 1392 1423 1455
Ba' 1328 1360 1393 1424 1456

Wawu 1329 1361 1394 1425 1457
Jimahir 1330 1362 1395 1426 1458


Windu Kuntara


Alif 1331 1363 1395 1427 1459
Ha' 1332 1364 1396 1428 1460

Jimawal 1333 1365 1397 1429 1461
Za' 1334 1366 1398 1430 1462

Dal 1335 1367 1399 1431 1463
Ba' 1336 1368 1400 1432 1464

Wawu 1337 1369 1401 1433 1465
Jimahir 1338 1370 1402 1434 1466


Windu Sengara


Alif 1339 1371 1403 1435 1467
Ha' 1340 1372 1404 1436 1468

Jimawal 1341 1373 1405 1437 1469
Za' 1342 1374 1406 1438 1470

Dal 1343 1375 1407 1439 1471
Ba' 1344 1376 1408 1440 1472

Wawu 1345 1377 1409 1441 1473
Jimahir 1346 1378 1410 1442 1474


Windu Sancaya


Alif 1347 1379 1411 1443 1474
Ha' 1348 1380 1412 1444 1475

Jimawal 1349 1381 1413 1445 1476
Za' 1350 1382 1414 1446 1477

Dal 1351 1383 1415 1447 1478
Ba' 1352 1384 1416 1448 1479

Wawu 1353 1385 1417 1449 1480
Jimahir 1354 1386 1418 1450 1481


Table tahun Jawa dalam tahun Hijriyah


Dari table diatas tahun 1437 berada di tahun Jim Awal Windu Sengara, dan kurang lebih dua bulan lagi akan memasuki tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1438, memasuki tahun Za’/je windu yang sama windu Sengara tepatnya tanggal 3 Oktober 2016. Dari table diatas sudah jelas bahwa tahun ini masih berada pada windu Sengara di tahun Jim Awal.

Watak Windu


Windu Adi


Windu Adi memiliki arti utama, Adi berarti memiliki keunggulan dalam segala hal dan banyak hal-hal baru bermunculan. Windu Adi memiliki karakter kebangkitan atau kebajikan, Artinya, dalam windu ini cocok untuk membangun usaha, mendirikan perusahaan, atau hal-hal yang bersifat membangun untuk kebajikan.

Windu Kuntara


Windu Kuntara memiliki arti kelakuan, Kuntara berarti banyak perilaku baru dan gaya hidup baru. Windu Kunthara adalah tahun-tahun yang cocok untuk membina, kerja keras, meningkatkan kualitas hidup, dan sejenisnya.

Windu Sengara


Windu Sengara memiliki arti banjir, Sangara berarti Banjir dan banjir , banjir di mana-mana terlalu banyak air. Windu Sengara adalah windu untuk tahun-tahun yang sebaiknya digunakan untuk menyingkirkan atau menghindari segala hal yang negatif. Artinya, usaha untuk mengeliminasi hal-hal yang negatif justru efektif di windu ini.

Windu Sancaya


Windu Sancaya memiliki arti kekumpulan (persahabatan), Sancaya berarti silahturahmi, seperti sifat periang dan ramah satu sama lain. Windu Sancaya cocok untuk mempersiapkan diri hal-hal yang diperlukan untuk melakukan pembangunan atau kebangkitan. Windu Sancaya juga windu untuk melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dikerjakan atau diperjuangkan.

Lambang


Lambang merupakan jarak waktu 8 tahunan, terdapat 2 macam Lambang :
  1. Langkir (8 tahun)
  2. Kulawu (8 tahun)
Siklus total dari Lambang adalah 16 tahun. Pergantian antara satu Lambang dengan Lambang yang lain ditentukan pada setiap tanggal 1 sura. Bila di gabungkan antara lambang dan windu maka siklus keduanya adalah sebagai berikut : Windu Adi, lambang Langkir. Windu Kunthara, lambang Kulawu. Windu Sengara, lambang Langkir. dan Windu Sancaya, lambang Kulawu.

Semoga artikel ini Windu Tahun Jawa ada manfaat, dan terima kasih telah berkunjung ke blog saya.

Popular posts from this blog

Primbon Jam Maling Dan Kegunaannya

Primbon Jam Maling adalah cara menentukan jam yang menguntungkan bagi pelaku, baik untuk tujuan positif atau untuk tujuan negatif.   Sebenarnya Primbon Jam Maling adalah hitungan mencari jam baik untuk melakukan sesuatu, cuman karena banyak dimanfaatkan oleh maling,w hitungan jam baik lebih populer dengan sebutan Jam Maling Ada dua (2) versi hitungan Jam Maling yang sering digunakan dalam masyarakat. Versi Yang Pertama Versi yang pertama menggunakan tanggal dan jam. Versi Yang Kedua Versi yang kedua menggunakan pembagi 4. Pada versi yang kedua dilengkapi arah masuknya. Dari kedua versi tersebut yang akan dibahas kali ini adalah versi yang pertama, sedangkan versi yang kedua akan dibahas di lain artikel. primbon jam maling Primbon Jam Maling Dan Kegunaannya Selain digunakan untuk tujuan negatif, Primbon Jam Maling juga dapat digunakan untuk tujuan dan maksud yang positif, tergantung dari pengguna atau pemakainya. Berikut beberapa penggunaan Jam Maling ya

Arti Haid Berdasarkan Waktu, Tanggal, Bulan, Hari Dan Pasaran

Dalam kehidupan masyarakat Jawa yang masih memegang teguh adat dan kepercayaan tradisional, dipercaya bahwa haid atau keluarnya darah kotor ternyata dimaknai sebagai pertanda atau firasat akan terjadi sesuatu dan atau mengalami sesuatu kejadian pada diri orang yang sedang haid. Datangnya menstruasi atau haid setiap wanita tidak ada yang sama setiap bulannya, setiap wanita tentu mempunyai waktu haid yang tidak tetap dan teratur, hal ini disebabkan oleh karena kondisi badan dan psikis yang berbeda-beda pada setiap wanita. Arti haid berdasarkan waktu, tanggal, bulan, hari dan pasaran Oleh sebab itu, waktu-waktu haid bagi seorang wanita sering kali mempengaruhi dirinya, serta dikaitkan dengan firasat yang akan terjadi pada dirinya sendiri. Dalam Primbon Jawa, yaitu ilmu yang mempelajari tentang ramalan yang akan atau sedang terjadi bagi wanita yang sedang haid menurut Sapta Wara disebut Primbon Haid, adapun perincinanya menurut waktu/jam, hari, pasaran, tanggal sampai

Primbon Arah Keberuntungan

Primbon Arah Keberuntungan adalah cara menentukan arah yang membawa keberuntungan bagi kita. Baik itu untuk karier, adu nasib dan lain-lainnya. Sebenarnya diluar sana banyak sekali cara menentukan arah keberuntungan ini, beragam cara dan versinya. Dalam primbon jawa dan mujarobat sendiri, beragam cara bisa digunakan untuk menentukan arah keberuntungan ini, tiga cara yang sering digunakan adalah Cara Memilih Arah Keberuntungan melihat hari 7 melihat pasaran menggabungkan hari dan pasaran Dari ketiga cara tersebut yang simpel dan sering jitu memprediksi arah keberuntungan adalah melihat hari tujuh. Kenapa saya bilang begitu? karena saya pernah mengujinya dengan satu musim turnamen sepak bola di daerah, dari sekian pertandingan yang saya uji, hanya satu kali meleset. Dan dua kali saya menguji dengan pemilihan kepala desa di daerah saya, dan kedua-duanya jitu. Primbon arah Keberuntungan Primbon Arah Keberuntungan Dan Keuntungan Primbon arah Keberuntungan . S